Tentu saja, keuntungan persahabatan bagi kedua belah pihak tak mungkin diraih tanpa upaya apa pun. Usaha yang paling jelas adalah menciptakan rasa saling menghargai antara orangtua dan anak.
Contoh sederhana, orangtua sejak dini memberikan penghargaan terhadap anak sebagai seorang individu dengan segala keunikannya, yang memilikikeinginan dan kemauan sendiri.
Orangtua juga hendaknya menciptakan suasana yang demokratis di dalam rumah. Tentunya demokrasi di sini bukan berarti bebas yang semaunya sehingga anak bisa bersikap kurang ajar, misalnya. Tetapi suasana demokratis yang memiliki aturan dan tanggung jawab. Sikap orangtua dapat menjadi pendengar yang baik bagi anaknya dan tidak memaksakan kehendaknya.
Begitu pun anak diajarkan untuk bersedia mendengarkan pendapat dan menghargai tugas serta tanggung jawab orangtua. Kedua sikap ini menjadi dasar adanya saling menghargai dan menghormati antara orangtua dan anak.
kesimpulannya, amat mudah menjadi sahabat anak, sekali pun anaknya pribadi yang pendiam dan introver, asalkan orang tua mau menjadi pendengar yang baik bagi anaknya, bersikap hangat, terbuka dan empati dengan apa yang dialami dan kondisi anak, serta tidak bersikap kaku dan memaksakan kehendak.
Sadarilah bahwa setiap anak adalah individu yang memiliki pemikiran dan perasaan sendiri, termasuk adakalanya ia pun ingin dihargai privasinya yang tak ingin ia bagi pada orang lain termasuk orangtuanya. Bukan berarti si anak tak percaya lagi pada orangtua.
Siapkah kita menjadi sahabat bagi anak kita ?
Ortu - Jadilah Pendengar yang Baik bagi Buah Hati
Posted by uripwid
Selasa, 04 Mei 2010, under
Orang Tua
|
0
komentar
One Response to "Ortu - Jadilah Pendengar yang Baik bagi Buah Hati"