Ortu - Jadilah Teman Curhat yang Asyik bagi Anak !

Posted by uripwid Selasa, 04 Mei 2010, under | 0 komentar
Agar hubungan dengan anak semakin akrab dan mesra, orang tua idealnya menempatkan diri sebagai sahabat dan teman curhat yang asyik buat berkeluh kesah buah hati mereka. Syaratnya mudah, yakni mampu dipercaya dan mau menjadi pendengar yang baik.

Semudah itukah ?
Ternyata TIDAK !

Ibu Nina, seorang ibu dari anak gadis berusia 10 tahun, menulis ke redaksi sebuah surat kabar, "Tolong diulas tentang anakku, dong. Kok sekarang apa-apa curhatnya ke teman sekolahnya, bahkan ke guru. Aku terus terang sedih, lo. Rasanya aku enggak dipercaya sama anak. Padahal aku ingin jadi ibu sekaligus sahabatnya. Sampai kapanpun."

Ibu Nina hanya satu contoh dari banyak orangtua yang mengeluhkan perilaku anaknya yang beranjak besar. Seringkali keluhan berkisar pada hubungan tak harmonis, pertentangan-pertentangan dan kesalahpahaman, serta nasihat orangtua yang dianggap anak sebagai larangan.

Padahal, orangtua manapun di dunia pastinya menginginkan yang terbaik untuk anaknya dan berharap anak-anaknya selalu dekat dan terbuka pada orangtua.

Tapi justru, harapan-harapan yang baik ini sering berwujud sebagai petuah dan pembatasan yang dianggap menyebalkan oleh anak. Lantas anak membuat jarak dengan orangtua, jauh dari keinginan orangtua untuk menjadi sahabat bagi anaknya.

Secara umum, sahabat diartikan sebagai orang yang sangat dipercaya, mampu menjadi pendengar yang baik, tempat curahan hati segala hal, bahkan sahabat siap menjadi "a shoulder to cry on", tempat menumpahkan kekecewaan dan kesedihan.

Seorang sahabat akan selalu ada dalam keadaan duka maupun suka, tidak sikap bersikap pamrih, dan juga tidak memaksakan kehendaknya. Sahabat bisa dimiliki oleh setiap orang pada setiap kalangan usia maupun sosial. Sahabat tidak hanya sebatas dalam pertemanan saja, tapi bisa juga antar anggota keluarga.

Berbicara soal sahabat, orang tua zaman sekarang sebetulnya lebih berpeluang menjadi sahabat bagi anak-anaknya dibandingkan dengan orangtua di masa lalu yang kebanyakan menerapkan pola asuh otoriter. Dulu, antara anak dan orangtua terbentang jarak yang muncul akibat sikap otoriter orangtua terhadap anak.

Bandingkan dengan anak-anak zaman sekarang yang lebih bebas mengkritik dan memprotes orangtuanya. Sekaligus menanyakan hal-hal yang umumnya dianggap tabu seperti seputar masalah seks, pacar, dan kenakalan-kenakalan di sekolah.

Jika orangtua menanggapinya dengan terbuka, keterbukaan ini dapat membangun hubungan orangtua-anak yang lebih santai tanpa jarak. Inilah awal bangunan persahabatan yang diinginkan.

One Response to "Ortu - Jadilah Teman Curhat yang Asyik bagi Anak !"